Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Bontang, Drs. Dasuki, M.Si
(Bontang, 7 Juli 2019). Kejadian aksi perampokan yang terjadi dua hari lalu menjadi momentum pembelajaran bagi seluruh warga. Termasuk, berkenaan dengan pengadaan barang Closed Circuit Television (CCTV).
Pasalnya, hingga kini seluruh CCTV yang terpasang di tiap RT belum terkoneksi dengan Command Center. Akibatnya, proses penelusuran pelaku perampokan pun terhambat.
“Ini sebagai pelajaran. Karena pada dasarnya CCTV berfungsi untuk mengamankan wilayah. Namun, harus terpadu spesifikasinya dengan yang dimiliki Diskominfo,†kata Kepala Diskominfo Dasuki.
Ia menilai jangan sampai pengadaan yang dilakukan oleh RT menjadi investasi cuma-cuma. Dalam waktu dekat staf Diskominfo akan melakukan pembenahan. Tujuannya agar setiap RT yang sudah terpasang CCTV tidak mubazir.
“Kelihatannya perangkat yang dimiliki RT masih bisa tersambung. Tetapi butuh proses pembenahan,†ujarnya.
Saat ini, Diskominfo telah memiliki buku panduan roadmap TIK tahun 2017-2022. Sehubungan pengembangan teknologi informatika di Kota Taman. Selain itu, penyediaan dan pemasangan CCTV telah diatur dalam Perwali.
Dengan mewajibkan instansi perbankan, kantor swasta, serta instansi pemerintahan yang berlokasi di jalan protokoler untuk memasang CCTV menghadap ke jalan. Agar setiap kejadian kriminalitas dapat terpantau.
Diketahui, perangkat CCTV yang terdapat di RT 38, Kelurahan Belimbing tidak dapat diputar ulang setelah kejadian perampokan berlangsung. Mengingat tidak adanya server penyimpanan. Alhasil, CCTV hanya menampilkan gambar secara waktu nyata di layar monitor.
Pihak kelurahan Belimbing pun memastikan server penyimpanan CCTV belum ada di kelurahan. Dikarenakan, anggaran saat itu terbatas. Cukup untuk pengadaan CCTV dan monitor saja. “Masih terkendala kabel fiber optik,†pungkas Staf Pengelola Barang Kelurahan Belimbing Suharto. (sumber: http://bontang.prokal.co/read/news/23969-ccvt-rt-belum-terintegrasi-command-center.html)
PPID Kota Bontang